Minggu, 02 Juni 2013

(Foto) Betapa Memprhihatinkan Keadaan Pecandu Narkoba Di Afghanistan

Narkoba merupakan musuh siapa saja. Nyaris tidak ada bagian di dunia ini yang tidak terjangkau oleh narkoba. Begitu pula di Afghanistan, negeri yang lama dikoyak-moyak oleh perang melawan Uni Soviet dan perang saudara.

Narkotika banyak ditanam di Afghanistan. Konon hal tersebut merupakan perintah rezim Taliban. Orang Afghanistan dilarang memadat narkoba karena diharamkan agama. Mereka hanya menggunakan narkoba untuk membiayai pemerintahan mereka khususnya untuk membeli persenjataan.

Saat Angkatan Bersenjata Sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat, banyak ladang narkoba dibakar. Namun karena sejak dulu narkoba digunakan sebagai modal dan alat perjuangan, tak sedikit warga negara Afghanistan yang akhirnya juga kecanduan narkoba.

Berkut ini adalah gambaran keprihatinan akibat narkoba di Afghanistan yang dilansir oleh Associated Press dan Reuters pada hari Sabtu, 1 Juni 2013.
Seorang penjaga kuil memotong kunci rantai yang melekat pada Nabiullah Safi, seorang pecandu narkoba berusia 23 tahun yang dipenjara, di kuil Mia Ali Baba, Jalalabad.

Seorang penjaga kuil menutupi tubuh Mohammad Ali seorang pecandu narkoba berusia 36 tahun yang ditahan selama 40 hari

Muhammad Ali sedang meminum air dengan tangan dirantai

Beginilah pecandu narkoba dirantai di dinding kuil Mia Ali Baba seperti yang terjadi pada Muhammad Ali yang ditahan selama 40 hari di tempat tersebut

Warga lokal percaya dengan merantai pecandu narkoba selama 40 hari di kuil yang sudah berusia 300 tahun tersebut dapat menyembuhkan kecanduan mereka.

Amanullah, pecandu berumur 20 tahun juga dirantai di kuil Mia Ali Baba ini selama 40 hari

Seorang anak laki-laki memperhatikan Nabiullah Safi (23 tahun) pecandu narkoba yang dirantai ke dinding

Beruntunglah para nai narkoba di negeri ini karena mereka mendapat fasilitas yang layak. Namun walau mendapat fasilitas pun banyak dari mereka yang tidak kapok.

Nampaknya metode yang dilakukan di Afghanistan ini pantas untuk diterapkan di Indonesia.

Tidak ada komentar: